kamunanya.net – Arsenal harus menerima keadaan dengan hasil imbang 1-1 saat melawan
Fulham, kendati mencetak gol dari tendangan sudut lainnya, karena Arsenal kehilangan
kesempatan untuk mengejar ketertinggalan di klasemen Liga Primer Liverpool
menjadi empat poin.
Untuk kali kedua dalam rentang waktu empat hari, Arsenal mendapat hantaman
bola mati tepat setelah turun minum, saat William Saliba membelokkan sundulan
Kai Havertz dari tendangan sudut Declan Rice buat mengimbangi kedudukan
menjadi 1-1. Gol pada menit ke-23 Arsenal dari tendangan sudut sejak
jalannya pertandingan.
The Gunners merasa frustrasi sepanjang pertandingan di Craven Cottage, mendominasi
permainan dan tidak memberi sedikit peluang kepada Fulham kecuali gol pertama
Raul Jimenez pada menit ke-11. Ketika striker Meksiko itu menjauhkan diri dari
pengawalan Jakub Kiwior dan mencetak gol melewati David Raya.
Gol Saliba lolos dari pemeriksaan VAR yang panjang untuk mengetahui apakah offside
tetapi VAR itu mengahncurkan harapan Arsenal pada waktu tambahan karena gol
kemenanganBukayo Saka di menit-menit akhir dibatalkan karena offside yang terjadi
lebih awal oleh Gabriel Martinelli.
Pelatih kepala Liverpool Arne Slot pasti akan sangat gembira menyaksikan menit-
menit terakhir dan melihat VAR musim ini sejauh ini kata Jamie Redknapp.
Arteta Kecewa Saat Ia Berusaha Tampil Sempurna
“Saya sedih karena kami tidak menang, saya pikir kami berhasil sukses saat
melawan fulham dari awal hingga akhir. Kami bermain dengan penuh percaya
diri
“Tetapi ini sangat bagus kualitas lawan, dengan satu serangan mereka mencetak
gol. Dan kemudian margin liga juga. Dalam hitungan milimeter, kami bisa
saja diam di sini dengan tiga poin setelah penampilan yang sangat kuat
dan dominan melawan tim yang sangat bagus.
“Anda tidak bisa menangis karenanya. Itulah indahnya liga ini. Indahnya tim
ini juga salah satu bagaimana kami mampu bermain hari ini, bahkan dalam
keadaan seperti ini dan melawan lawan yang tangguh. Saya sangat senang
karenanya.
“Itulah kualitas lawan. Kami tidak boleh mengasihani diri sendiri. Kami harus
membela diri. Kami tampil sangat bagus melawan tim yang sangat prefesional.