Kamunanya.net – Everton rawan ganjaran penurunan nilai yang membuat kehabisan posisi di Liga Inggris. The Toffees didakwa sudah melanggar ketentuan Financial Fair Play( FFP).
Everton dikala ini sedang berjuang buat pergi dari bayangan alam demosi. Grupnya saat ini hinggap di posisi ke- 15 klasemen Liga Inggris.
Pasti tiap nilai amat bernilai untuk Everton untuk dapat pergi dari posisi yang kurang profitabel itu.
Grupnya apalagi hingga mengubah instruktur terkini, ialah Sean Dyche untuk mendongkrak penampilan klub.
Tetapi saat ini mereka wajib mengalami permasalahan terkini, sehabis timbul informasi pelanggaran Financial Fair Play yang diprediksi dicoba sepanjang 3 masa sampai 2021- 22.
Dikutip dari The Sun, Sabtu( 25 atau 3 atau 23), Everton hadapi kehilangan klub menggapai 371, 8 poundsterling( Rp6, 894 triliun).
Nilai itu melampaui batasan alami 105 juta pounds sama tua regulasi Premier League.
Walaupun sedemikian itu, pejabat Everton Farhad Moshiri mengklaim kalau grupnya tidak melanggar ketentuan FFP serta berniat melaksanakan memadankan.
Ada pula konferensi memadankan sekalian pembuktian kepada Premier League akn diselenggarakan dalam sebagian minggu kedepan.
Perwakilan Premier League berkata,” Kita sudah merujuk asumsi pelanggaran Ketentuan Profitabilitas serta Keberlanjutan kita oleh Everton,”
Permasalahan Baru
“ Rentang waktu evaluasi yang diprediksi klub melaksanakan pelanggaran merupakan rentang waktu akhir masa 2021- 22. Cara di depan komisi hendak disembunyikan serta disidangkan dengan cara individu.”
Pihak klub sendiri berkomitmen hendak membeberkan fakta sampai Jumat depan serta mengajukan rekening mereka di Companies House.
Bila teruji bersalah, ganjaran yang diterima berbentuk penurunan nilai, larangan memindahkan, kompensasi serta pemisahan pendapatan menuntut.
” Klub dengan keras menentang dakwaan ketidakpatuhan” jelas statment The Toffees.
“ Everton sedia buat menjaga letaknya dengan kokoh,” sambungnya.
The Toffees nyaris saja terdegradasi dari Liga Inggris buat awal kalinya pada 2021 atau 2022 kemudian. Sementara itu, mereka tampak apik dalam 2 bulan awal.
Tetapi sehabis itu, penampilan mereka turun leluasa, posisi Everton di klasemen juga bertambah merosot.
Everton apalagi sedang menghuni alam demosi dikala Liga mencadangkan 5 partai. Asian mereka sukses lulus.
Grupnya membenarkan diri bertahan di LigaInggris pada minggu ke- 37. Pada kesimpulannya, The Toffees finis di tingkatan ke- 16.
Lalu akankah ingatan suram itu balik membayangi Everton di tengah cema pelanggaran FFP dari Premier League? Menarik ditunggu.