Kamunanya.net – Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, mengatakan Valentino Rossi memiliki pelayanan besar
yang membantunya memenangkan MotoGP 2022. Bagi Bagnaia, Rossi tiap minggu senantiasa membagikan nasihat- nasihat berarti.
Francesco Bagnaia sukses membuat kejutan dikala memenangkan MotoGP 2022. Pembalap asal Italia itu mempertunjukkan titel kesatu buat Ducati sehabis terakhir pemenang pada 2007.
Bagi Bagnaia, keberhasilannya dalam mencapai titel pemenang MotoGP tidak dapat dipisahkan dari kedudukan Valentino Rossi. Hikayat MotoGP seperti itu yang membimbingnya jadi pemenang bumi.
” Aku memintanya buat melatih aku. Aku ketahui susah menurutnya memilah durasi antara pacuan mobil serta wanita kecilnya. Hendak namun, tiap akhir minggu kita berdialog di telepon. Ia berikan aku ajakan dari pengalamannya,” tutur Francesco Bagnaia semacam diambil Crash.
Kasih Petuah
Francesco Bagnaia pula mengatakan Valentino Rossi dimohon opini saat sebelum pacuan. Bagi Bagnaia, ilmu dari Rossi itu yang jadi kunci kesuksesan di jalan MotoGP.
” Kala ia tiba menemui kita, aku memintanya buat memandang jalan. Apa yang aku jalani dengan bagus serta apa yang tidak butuh aku jalani,” ucap Bagnaia.
” Ia mengajari aku buat senantiasa hening, menikmati tiap momen, memperingati dikala waktunya keramaian. Kenyamanan merupakan kesahajaan merupakan mutu yang membedakannya,” ucap Bagnaia
Tidak Ingin Paksa
Sedangkan itu, Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, berterus terang takkan memforsir Pecco Bagnaia mengenakan no balap 1 di MotoGP 2023. Ciabatti merasa Bagnaia telah sangat kerap ubah no balap.
Ducati sempat sekali mengalami pembalapnya gunakan no 1, ialah pada 2008 sehabis Casey Stoner memenangkan MotoGP 2007. Mereka amat mau no itu balik di fairing Desmosedici pada 2023.
” Tahun ini luar biasa untuk Ducati. Tidak cuma dari ujung penglihatan berolahraga, melainkan pula berkah nilai pemasaran yang lebih besar dari yang sempat kita peroleh. Konsumsi no 1 nyata berarti sebab ini mengirimkan tanda jelas. No 1 cuma dipunyai si pemenang bumi,” ucapnya.
Yakin Takhayul
Paolo Ciabatti pula melaporkan Ducati tidak ingin memforsir Pecco Bagnaia mengenakan no 1 sebab sungkan membagikan bobot bonus. Terlebih, no itu dikira bawa sumpah.
” Dari ujung penglihatan industri, akan mengasyikkan bila para pembalap kita mengenakan no 1. Di lain bagian, kita pula memaklumi
terdapat keyakinan dongeng yang ikut serta, serta kenyataan kalau pembalap era saat ini membuat citranya serta memproduksi merchandise bersumber pada no balapnya,” tutur Ciabatti.
” Susah melepas no yang berikan keceriaan. Pecco telah kerap ubah no, dari 21 ke 42 serta ke 63. Beliau memenangkan Moto2 dengan 42 serta MotoGP dengan 63. Bisa jadi ini akan menolong. Tetapi, kita serahkan seluruh pada pembalap. Berarti menurutnya buat tenang serta berkendara dengan no yang beliau kira menggantikan dirinya,” tutup Ciabatti.