kamunanya.net – Juventus dihukum dengan pengurangan 15 poin, kemudian dicabut dan sekarang kembali dihukum dengan 10 poin. Begini kronologinya!
Juventus dan beberapa klub dibebaskan pada April tahun lalu dari tuduhan menggelembungkan biaya transfer. Klub lain yang saat ini berpartisipasi adalah Sampdoria, Empoli, Genoa, Parma, Pisa, Pescara, Pro Vercelli dan Novara.
Kepala jaksa FIFA, Giuseppe Chen, telah meminta Pengadilan Banding Federal untuk membuka kembali penyelidikan Juventus setelah adanya bukti baru. Pengadilan Banding Federal menggelar sidang di Roma pada Jumat (20/1/2023), yang kemudian diulangi dan denda 15 poin dijatuhkan kepada Juventus.
Juventus yang tak terima dengan sanksi itu kemudian beralih ke Coni pada awal Maret tahun ini. Proses banding berlangsung lebih dari sebulan.
Hasil yang ditunggu-tunggu Juventus pun diumumkan pada Kamis (20/4/2023) malam WIB. Setelah menjalani sidang selama tiga jam di Colegio de GarantÃas pada Rabu (19/04) lalu, jaksa CONI Ugo Taucer memutuskan bahwa hukuman pengurangan poin Juventus sudah tidak berlaku lagi.
Sanksi dicabut karena FIGC tidak mampu memberikan unsur untuk membantah banding Juventus. Bahkan jika FIGC telah menggugat hukuman penahanan preventif 9 poin yang awalnya diucapkan oleh jaksa yang bertanggung jawab atas pendidikan Januari lalu.
FIGC tidak diam. Melalui jaksa Giuseppe China, dia kembali beraksi dengan menggelar sidang baru.
Juri kemudian memutuskan untuk menjatuhkan hukuman 10 poin kepada Juventus. Artinya, Bianconeri turun dari urutan kedua ke urutan ketujuh dengan raihan 59 poin, diperkuat kekalahan 1-4 dari Empoli, Selasa (23/5/2023) dini hari WIB.
Secara matematis, Juventus masih memiliki peluang finis di empat besar. Namun, situasinya sangat sulit karena diperkirakan Milan, Atalanta, dan Roma akan tersandung di semua pertandingan tersisa.