kamunanya.net – Presiden LaLiga, Javier Tebas, mengeluarkan pernyataan keras terkait kasus rasisme yang dialami Vinicius Junior. Tebas mengatakan sepak bola Spanyol tidak rasis dan hanya kelompok kecil yang melakukannya.
Kasus rasisme mencuat saat duel antara Valencia dan Real Madrid di Mestalla pada matchday 35 LaLiga 2022/2023. Vinicius menerima perlakuan rasis dari fans lokal di tribun belakang gawang.
Vinicius kemudian mengungkapkan emosinya dan mendapat kartu merah. Usai pertandingan, full-back asal Brasil itu membuat pernyataan tegas di media sosial. Vinicius mendapat dukungan publik yang luas.
Protes diadakan di Brasil untuk mendukung Vinicius. Menteri Kehakiman Brasil Flavio Dino akan siap mengambil tindakan hukum jika diperlukan.
La Liga Tidak Rasis
Kasus Vinicius menjadi perhatian global dan situasi ini merugikan LaLiga. Citranya sebagai salah satu liga paling kompetitif di dunia telah ternoda dan Javier Tebas angkat bicara tentang situasi saat ini.
“Jelas ini membuat saya khawatir dan saya akan bekerja keras untuk mengatasinya, karena Spanyol bukan negara rasis dan sepak bola Spanyol juga bukan rasis,” kata Tebas.
“Kami selalu menentang rasisme,” katanya.
Liga itu sendiri telah melaporkan 13 kasus rasisme kepada otoritas kehakiman Spanyol. Namun, Thebes mengakui bahwa itu belum cukup. “Jika kami memiliki lebih banyak kekuatan, kami akan menyelesaikan masalah ini dalam beberapa bulan,” katanya.
Ingin Vinicius Bertahan di Real Madrid
Tebas menganggap Vinicius sebagai salah satu pemain penting di LaLiga. Vinicius adalah aset yang harus dijaga. Thebes berharap insiden itu tak membuat Vinicius ingin hengkang dari Real Madrid.
“Vinicius adalah pemain hebat dan saya ingin dia terus bersaing di sini,” kata Tebas Presiden LaLiga .
“Vinicius adalah aset besar untuk Real Madrid dan sepak bola Spanyol. Dia akan memenangkan Ballon d’Or di masa depan. Wajar jika dia frustrasi karena dia tidak memahami kompetisi, bukan tugasnya untuk mengetahui hal-hal ini.” .” ditambahkan.