kamunanya.net – Carlo Ancelotti pelatih berkebangsaan Italia banyak mendapat cibiran lantaran taktik yang di tampilkan oleh timnya dirasa monoton dan kurang atraktif berbeda jauh dengan taktik yang di terapkan tim-tim sepak bola modern saat ini.
Madrid Dipandang Tak Punya Filosofi Permainan
Don Carlo mengomentari pernyataan yang mengatakan bawha timya tidak memiliki filosofi permainan yang jelas dan tak seperti kebanyakan
taktik sepak bola modern saat ini yang sudah begitu banyak mengalami perubahan dengan mengandalkan pressing – pressing ketat serta kerja
sama tim dibandingkan dengan mengandalkan kemampuan individual satu pemain saja. Don Carlo mengatakan “Mereka boleh saja menyebut
kami tak memiliki filosofi permainan, saya lebih suka menerapkan permainan sederhana dan juga simpel serta mengandalkan kekompakan tim “, pungkasnya.
Ucapan Carlo Ancelotti tersebut ada benarnya sebab meski sering dicibir karena taktiknya namun faktanya ia mampu membawa el real menjadi juara liga Spanyol dan tembus ke babak final liga Champions.
Beberapa pengamat sepak bola menganggap apa yang di terapkan oleh Ancelotti di Real Madrid sebagai sesuato yang kuno dan tidak mengikuti perkembangan sepak bola modern saat ini
, sebagai contoh Real Madrid musim ini masih menggunakan formasi 4-4-2 berlian dan 4-4-3 yang sudah di anggap kuno.
Apalagi di setiap permainan ia selalu mengandalkan kecepatan dari Rodrygo dan Vinicius untuk menembus pertahanan lawan.
Ancelotti Berbiacara Lewat Prestasi
Ancelotti Sukses membungkam para pengkritik yang menyebut taktitknya membonsankan dan tidak menarik,
faktanya meskipun demikian namun apa yang di raih klub musim ini bisa dibilang sangat apik bayangkan saja
mereka memulai musim hanya dengan satu orang striker murni saja, yaitu Joselu. Namun mereka mampu tampil baik dan keluar sebagai Juara La liga.
Ricardo kaka, Legenda sepak bola asal Brasil yang pernah memperkuat AC Milan dan Real madrid serta pernah di latih oleh Don carlo
mengatakan jika pelatih asal Italia tersebut merupakan pelatih terbaik yang pernah bekerja bersamanya. Kaka menyebut jika sang manajer t
ersebut merupakan orang yang sangat tegas dan disiplin pada saat latihan dan selalu mengiginkan pemain untuk mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Bersama Ancelotti di AC Milan kaka memenangkan berbagai trofi bergengsi hingga pada 2007 Kaka memenangkan penghargaan trophy Ballon d’or.
Meskipun banyak yang tak menyukai taktik yang di terapkan olehnya namun apa yang dia tunjukan merupakan sebuah hasil yang positif,
Ancelotti ingin membuat sepak bola menjadi sederaha dan lebih mengutamakan kolektifias tim serta kerja sama yang baik.
Para pemain percaya sepenuhnya kepada sang pelatih dan melaksanakan instruksi dengan benar sehingga mereka mampu berbicara lewat prestasi untuk membungkam para pengkritik.