kamunanya.net – Lazio yang musim lalu finsih diperingkat ke-2 Liga Italia pada musim 2022/2023 yang lalu nampaknya musim ini mengalami penurunan kualitas yang cukup drastis.
Maurizio Sari yang menukangi Lazio nampaknya sedang di buat sakit kepala oleh anak-anak asuhnya sebab mereka belum pernah menang dari 5 laga awal musim ini dengan rincian 4 kali imbang dan 1 kali kalah. Kondisi ini berbanding terbalik dengan harapan para penggemar yang berharap mereka dapat menunjukan sesuatu yang lebih baik dari musim lalu dan bersaing untuk memperebutkan Gelar Juara.
Faktor Psikologis
Tingginya target yang diberikan kepada mereka membuat para pemain merasa terbebani dan tidak mampu tampil lepas.
Para penggemar yang pada musim lalu di buat takjub dengan performa gemilang yang di tunjukan anak asuh Sari tentu memiliki
harapan besar agar klub mereka tampil lebih baik untuk dapat bersaing memperebutkan gelar juara musim 2023/2024.
Murizio Sari yang dikenal sebagai pelatih yang keras kepada pemain tentu menambah beban pemain menjadi semakin berat untuk
memenuhi ekspektasi yang dibebankan kepada mereka.
Faktor Pemain Lazio yang Baru Bergabung
Musim ini Lazio cukup banyak mendatangkan pemain-pemain baru seperti Daichi Kamada, Guendouzi, Nicollo Rovela dan lain-lain.
Namun pemain-pemain yang baru di datangkan ini tak semua mampu beradaptasi dengan skema yang diinginkan oleh Sari. Liga Italia memang di kenal sebagai Liga yang alot tak jarang
pemain yang datang gagal bersinar ketika merumput di Liga Italia. Selain itu Sari adalah tipe pelatih yang sangat menyukai
permainan menyerang yang sangat menguras fisik dan tenaga tentunya.
Daichi Kamada pemain timnas Jepang yang kini menjadi andalan di lini tengah The Eagles sudah mencatatkan 5 pertandingan dan menyumbang 1 gol.
Ia adalah salah satu transfer terbaik Lazio musim ini bersama dengan Guendouzi kedua pemain yang baru bergabung ini diharapkan
dapat memberikan dampak positif pada permainan Lazio kedepannya.
Tumpulnya Lini Depan
Lini serang Lazio seperti ompong musim ini dari 5 laga mereka hanya mampu mencetak 5 gol saja. Murizio Sari tentu tak bisa terus-terusan
mengandalkan kapten mereka Imobile sebagai lumbung gol sebab sang pemain kinin sudah tak lagi muda. Langkah antisipasi jangka panjang harusnya sudah di siapkan
agar suatu saat jika Imobille tak lagi mampu banyak berkontribusi untuk mencetak gol ada
pemain lain yang mampu menggantikan posisinya dan menopang klub di masa mendatang.