Markus Horison Melatih Timnas Indonesia U-16 Penuh Suka Duka

Kamunanya.net – Instruktur kiper Timnas Indonesia U- 16, Markus Horison, membenarkan kalau timnya wajib amat

berjaga- jaga serta ekstra adem buat mengurus para pemeran belia yang berhasil mencapai titel pemenang Piala AFF U- 16 2022 ini.

 

Alasannya, bagi Markus Horison, para pemeran belia yang tercampur di Timnas Indonesia U- 16 ialah talenta- talenta terbaik

yang dapat jadi harapan di tingkat tua pada era yang hendak tiba.

 

“ Nah, di Timnas U- 16 inilah pondasinya. Sebab itu, kita selaku instruktur Timnas Indonesia U- 16 wajib melatih mereka

dengan cara betul biar mereka ini memiliki modal buat ke tingkat berikutnya,” lanjutnya.

Jadi Harapan di Era Depan

Instruktur kiper berumur 41 tahun ini menarangkan, regu instruktur Timnas Indonesia U- 16 yang dipandu oleh Bima Ajaib

memanglah amat berjaga- jaga dalam melatih Muhammad Iqbal Gwijangge serta kawan- kawan.

 

Karena, para pemeran belia inilah yang esoknya akan jadi harapan di tingkat yang lebih besar, bagus itu U- 20, U- 22, sampai tingkat tua.

 

“ Sebab, dalam 5 tahun ke depan, mereka ini diharapkan dapat jadi pengganti di Timnas U- 20 ataupun tingkat tua,” tutur eks- kiper Timnas Indonesia ini.

 

“ Oleh sebab itu, kita wajib sekali harus hati- hati sekali buat melatih para pemeran yang tercampur di Timnas Indonesia U- 16 ini,” imbuhnya.

 

Lumayan Kesusahan Mengurus Pemeran Muda

Untuk mantan pemeran PSMS Area ini, jadi karyawan instruktur Timnas Indonesia U- 16 memanglah memperkenalkan beberapa tes yang lumayan menantang.

 

Perihal ini kuncinya berhubungan dengan sulitnya menguasai bermacam kepribadian pemeran umur belia yang sedang kerap berkelakuan kebayi- bayian semacam anak seusianya.

 

Kita pula lumayan kesusahan melatihnya. Tetapi, dengan style kita tiap- tiap, Alhamdulillah kita dapat memadukan mereka,” tuturnya.

 

“ Dari yang manja, malu-malu hingga kebayi- bayian, mereka ini kan umurnya sedang 15 tahun. Jadi, gaya- gaya

manjanya serta semacam kanak- kanak berumur 15 tahun jika di rumah lah,” imbuhnya.

Tanamkan Attitude selaku Modal

Tidak hanya itu, kiper yang mengecap debut bersama skuad Garuda di Piala Asia 2007 ini pula membenarkan kalau perihal

penting yang wajib ditanamkan instruktur yakni membuat kepribadian pemeran.

 

Karena, bila attitude para pemeran belia ini dapat dibangun dengan bagus, hingga mereka dapat bertumbuh jadi pemeran yang luar lazim.

 

“ Jadi, untuk mengumpulkan dan membuat mereka 1 hati seperti itu yang amat susah. Kita melatih mereka ini memanglah wajib dengan penuh ketabahan,” tuturnya.

 

“ Kita pula berikan modal agama terlebih dulu. Awal itu agama dulu, sepak bola belum lama. Jika mereka attitude- nya baik melalui agama serta ibadah, esok main sepak bola itu hendak menjajaki,” imbuhnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *