Menghilangkan 4 Dongeng tentang Wasit di Olahraga NBA

kamunanya.net – Umumnya ingatan( dengan sebagian dispensasi) sepanjang masa reguler, Official NBA mengarah jadi pusat atensi di masa

waktu yang genting ini. Kelihatannya tiap pertandingan tiba selalu ada kejadian terkini ataupun pandangan mengenai kondisi

tentang wasit NBA. Fans menekuni nama- nama rujukan yang nyaris tidak mereka daftarkan keberadaannya sampai dikala ini.

 

Beberapa besar ini lumayan polos. Administratur NBA tidak keberatan dengan kedudukan“ tungkak” yang ditakdirkan buat

mereka mainkan di alat sosial ataupun celaan yang tidak terhindarkan kala pemirsa tuan rumah merasa dibebani. Sial,

sebagian apalagi bisa jadi berkata berperan tidak logis mengenai administratur merupakan bagian dari jadi penggemar berolahraga( atik).

 

Tetapi sering- kali pembicaraan ini jadi lebih sungguh- sungguh— semacam kala para pemeran terkenal dengan cara terbuka

mengemukakan permasalahan mengenai ikatan pemain- ref serta mutu wasit horor Liga.

 

Dongeng Nomor 1:“ Ref wajib sempurna!”

 

Bola basket tingkatan besar tidak bisa jadi buat mengetuai dengan sempurna. Ini merupakan game yang jauh lebih energik dari,

katakanlah, bisbol, di mana nyaris tiap ketetapan bertabiat hitam- putih– terdapat lebih banyak subjektivitas serta zona abu- abu dari berolahraga besar yang lain.

 

Game NBA ideal menunjukkan 500 sampai 550 panggilan material( ataupun non- panggilan) yang dicoba oleh kerabat kerja wasit horor,

bagi pangkal dalam program evaluasi wasit horor NBA.

 

Serta sedangkan Liga sudah menghindar dari menggembar- gemborkan persentase ketepatan anom– ialah, bagian dari mungkin panggilan yang diperoleh

wasit horor pada dikala itu, bagi pesan novel peraturan– dalam sebagian tahun terakhir, nilai itu berkisar antara 92 serta 95 persen di era kemudian,

kala pendekatan itu lebih biasa.

 

Bila kerabat kerja menggapai nilai 95 persen dalam game dengan 500 ketetapan dibutuhkan,  itu sedang mencadangkan 25 kekeliruan yang diharapkan.

 

Serta sebagian dari 25 itu hendak senantiasa terjalin pada saat- saat yang lebih berarti dari yang lain.“ Kamu tidak bisa melupakan

panggilan masuk itu spot” merupakan klise yang biasa dari pihak- pihak yang frustrasi, namun pikirkanlah sejenak:

Bila para administratur bisa dengan gampang membuat diri mereka sendiri tidak sempat lenyap di tempat- tempat dengan akibat besar,

bukankah mereka hendak melaksanakan itu buat seluruh suasana saja?

 

Tidak satu juga dari ini membuat panggilan tidak terjawab– paling utama yang nampak lebih nyata– kurang membuat frustrasi kala itu

terjalin sepanjang antrean kunci dari festival playoff yang membentangkan. Tidak terdapat yang senang timnya dibebani oleh faktor- faktor di luar kontrol pemeran.

 

Dongeng Nomor 2:“ Ref tidak bertanggung jawab atas kekeliruan!”

 

Yang ini merupakan kebohongan langsung, sayangnya diabadikan oleh sebagian badan alat tidak hanya penggemar lazim.

 

Faktanya: wasit horor NBA ditaksir pada tiap ketetapan oleh evaluator pihak ketiga. Nilai- nilai itu, semacam yang pula

aku laporkan pada masa kemudian, merupakan aspek penting yang memperoleh advertensi ke kedudukan kepala kerabat kerja,

ekskalasi pendapatan, serta pengutusan playoff( yang bawa tambahan keuangan lebih lanjut).

 

Penengah sering- kali didenda sebab kekeliruan aplikasi ketentuan; mereka yang dengan cara tidak

berubah- ubah terletak di dasar standar Liga hendak diberhentikan.

 

Sebagian merasa akuntabilitas ini wajib lebih bertabiat khalayak, yang ialah posisi yang seimbang– walaupun mengaitkan sebagian gradasi.

Tetapi, dengan cara dalam, mengaitkan hasil finansial dengan cara langsung dengan kemampuan merupakan ilustrasi akuntabilitas yang bagus yang bisa ditemui.

 

Dongeng Nomor. 3 :“ NBA memutuskan( masukkan julukan rujukan– umumnya Scott Foster) ke suatu permainan dengan terencana buat memanjangkan seri!”

 

Mungkin keterkaitan yang sangat biasa di antara pengguna topi kertas timah NBA merupakan yang ini: Kalau selaku asumsi

atas sebagian dentuman dini dalam satu seri, Liga hendak membebankan salah satu“ pemecah permasalahan” buat menjamin

kemenangan yang diunggulkan serta, oleh sebab itu, mengamankan permainan ekstra serta tingkatkan pemasukan.

 

Sedikit peralatan, per bermacam pangkal Liga: Kerabat kerja wasit horor sudah ditugaskan lebih dahulu buat

Permainan 1 sampai 4 dari tiap seri playoff NBA lebih dahulu, beberapa buat menjauhi kritik semacam ini.

 

Penengah pula dibayar oleh playoff bundar mereka menggapai, bukan oleh game— jadi walaupun seseorang administratur

memanggil cuma satu game dalam putaran khusus, mereka menyambut tambahan penuh buat putaran itu. Sekali lagi,

ini supaya tidak terdapat insentif, siuman ataupun tidak siuman, untuk wasit horor buat melaksanakan apa juga tidak hanya langsung memanggil game.

 

Pakar filosofi konspirasi asli bisa jadi tidak terbawa- bawa oleh informasi ini; sebab Liga dituntut buat memutuskan wasit

horor bersumber pada perlombaan untuk perlombaan esok dalam satu seri, mereka sedang dapat memerintah hasil!

 

Namun dengan resiko membagikan omong kosong ini lebih banyak atensi dari yang sepatutnya, buah pikiran kalau entitas

berolahraga yang profitabel serta khalayak hendak mengorbankan semua legitimasinya serta kasus pengubah Liga buat

sebagian juta bonus di sana- sini lewat metode apa juga, sejujurnya, menggelitik. dari ujung penglihatan risiko- hadiah.

 

Paling utama dengan kejadian pengaturan game bandel Regu Donaghy, di mana karyawan wasit horor dikala ini serta mantan

sudah bertugas amat keras buat membaik, apalagi tidak 2 dasawarsa yang kemudian. Bila banyak orang yang melaksanakan Liga sebodoh ini,

mereka tentu telah terjebak bertahun- tahun yang kemudian.

Mari lanjutkan

 

Dongeng Nomor. 4:“( Regu X) melaksanakan lebih banyak lontaran leluasa dari( Regu Y) dalam game itu— tentu terdapat suatu yang lagi terjalin!”

Justru kebalikannya.

Lebih dari satu dasawarsa yang kemudian, kepemimpinan wasit horor NBA berpindah dari pendekatan“ manajemen game”– ialah,

buah pikiran kalau ketentuan itu fleksibel terkait pada suasana game ataupun aspek lain di luar apakah terjalin pelanggaran ataupun tidak.

 

Tetapi terdapat banyak ilustrasi kesalahpahaman yang dipengaruhi oleh pandangan ini yang sedang bergantung di

berolahraga ini: Kalau pemeran bintang wajib ditetapkan dengan cara berlainan asli bersumber pada status, bukan hasil; kalau

jeritan khusus wajib dibunyikan di dini game, namun tidak bila game ditutup; kalau wasit horor“ berhutang” pada regu

bila sebagian yang terakhir melawan mereka; dan lain- lain. Tiap- tiap mempunyai kemiringan yang licin mengarah bias serta ketidakadilan,

serta dongeng ini terdapat di antara sejenisnya.

 

Sesungguhnya, perbandingan panggilan berarti rujukan melaksanakan profesi itu Kanan jalur. Sebagian pemeran serta regu

melaksanakan pelanggaran lebih dari yang lain! Itu wajib kerap terlihat dalam keseluruhan pelanggaran serta lontaran leluasa.